Jumat, 28 Januari 2011

PERAN, FUNGSI dan POSISI MAHASISWA

Mahasiswa pasti akan selalu menjadi bagian dari sejarah perjalanan sebuah bangsa. Seperti dalam hal demokrasi, mahasiswa termasuk sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal ini dikarenakan seorang mahasiswa dibutuhkan untuk mempunyai pemikiran yang kritis dan demokratis, dan itu telah terbukti di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Suara-suara mahasiswa sering kali merepresentasikan dan mengangkat kenyataan sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga mahasiswa beridealisasi untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
4. sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat (guardian of value)

Demi mengembangkan kemajuan sebuah bangsa, sesuatu yang wajib menjadi pemikiran seorang mahasiswa yaitu berperan lebih dari sekedar bertanggung jawab sebagai kaum akademis. Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kehidupan kampus yang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.

Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan dengan berpedoman kepada esensi dan agenda yang diperjuangkan, serta menanamkan semangat untuk mengontrol jalannya reformasi dengan tetap bersikap kritis sebagai pengendali dan pencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan. Namun posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu yang menyebabkan mahasiswa melakukan demonstrasi secara anarkis.

Jadi, seorang mahasiswa hendaknya berusaha menjadi mahasiswa yang ideal, yaitu mahasiswa yang tetap berpegang pada idealismenya yang kritis dan demokratis namun tetap menjaga nilai-nilai moralitas dan intelektualitas dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan bangsa ini.






oleh : Maulana R H (3610100069)

1 komentar: