Mahasiswa is What They Wants to Be
Selama ini jika muncul pertanyaan “Apakah Peran dan Fungsi Mahasiswa ?”, maka jawabannya tidak akan terlalu jauh dari beberapa poin ini :
1. Mahasiswa sebagai Iron Stock
Mahasiswa diharapkan untuk menjadi pengganti para pemimpin bangsa yang hebat di masa depan. Tentu saja dengan mental sekuat besi.
2. Mahasiswa sebagai Agent of Change
Sebagai agen perubahan, para mahasiswa diharapkan dapat membawa angin perubahan yang positif kepada tanah air.
3. Mahasiswa sebagai Social Control
Memiliki Sense of Crisis. Mahasiswa hendaknya tidak hanya mampu dalam bidang akademis saja, tapi juga mampu bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.
4. Mahasiswa sebagai Moral Force
Menjaga moral-moral yang telah ada dan tentu saja turut melaksanakan moral tersebut.
Poin-poin tersebut memang sudah benar. Jika para mahasiswa memenuhi syarat di atas, bangsa kita akan menakutkan di mata dunia. Tapi perlu disadari bahwa Peran dan Fungsi Mahasiswa tidak hanya sebatas sebagai iron stock, agent of change, social control, serta moral force saja. Mahasiswa memiliki peran dan fungsi yang lebih beragam dan luas lagi. Kita merupakan remaja yang sudah “maha” secara fisik, kemampuan, dan mental namun tetap merupakan “siswa” yang masih harus banyak belajar banyak hal. Sebagai “siswa” yang telah “maha” yakinlah, mahasiswa bisa menjadi apapun yang mereka mau.
Mahasiswa is What They Wants to Be
Jika kita menengok ke belakang, sudah terpatri dalam sejarah bahwa “Empat Poin Peran dan Fungsi Mahasiswa” dimiliki oleh hampir seluruh mahasiswa bangsa ini. Mulai dari fase pemberontakan terhadap penjajah hingga sampai pada fase kemerdekaan, mahasiswa selalu yang menjadi sorotan. Tak hanya terhenti disitu, mahasiswa juga terus berkontribusi hingga ke fase era reformasi. Namun bagaimana dengan mahasiswa di era modern globalisasi sekarang ini ?
Para lulusan mahasiswa banyak yang menyayangkan tingkah laku mahasiswa di zaman modern ini. Hedon, itu kata mereka. Dan masih banyak pendapat lain yang cenderung negatif mengenai Peran dan Fungsi Mahasiswa sekarang. Intinya, mahasiswa sekarang sudah menyimpang dari kodrat yang sesungguhnya.
Hal yang sering terdengar adalah mahasiswa sekarang cenderung tidak peduli terhadap esensi. Kalau pun peduli, mahasiswa selalu mengaitkan hal tersebut dengan kepentingan individu masing-masing. Entah mahasiswa sekarang yang mulai terbiasa berpolitik atau politik yang sudah merasuk dalam jiwa kita. Bisa dikatakan, mereka menganggap mahasiswa “tidak tahu esensi tetapi sok”. Dengan idealisme mahasiswa, kita harus tetap percaya dan yakin pada diri sendiri selama itu positif. Sebab jika ditelaah, berpolitik bukan hal yang luar biasa lagi bagi mahasiswa. Sebagai bukti, dapat dilihat berbagai kegiatan organisasi yang ada di perguruan tinggi. Memang kebanyakan masih politik yang bersifat semi dan bayangan karena sebagai “siswa”, kita tetap harus dibimbing oleh mereka yang sudah lulus dari tahapan siswa. Namun faktanya, mahasiswa kerap menjadi Shock Therapy bagi mereka untuk terus meningkatkan kualitas diri agar tidak kalah oleh kita yang berkemampuan “maha”. Bahkan tukar pikiran dengan mahasiswa pun sering dilakukan. Bukan itu saja, mahasiswa juga berfungsi sebagai Reminder bagi mereka, bahwa kelak mereka akan digantikan oleh kita yang sekarang memang masuh berstatus mahasiswa.
Gambaran sederhana tersebut membuktikan bahwa kita, para mahasiswa ini, dapat menjadi apapun yang kita mau dan tetap bisa menunjukkan kemahasiswaan kita. Asal ada usaha tentunya. Jadi tetap yakin saja dengan peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa. Because, Mahasiswa is What They Wants to be !
Tiya Paprilafitri Hardono
(3610100019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar