Senin, 24 Januari 2011

peran dan fungsi mahasiswa

PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA
Kampus merupakan salah satu miniatur masyarakat kecil. Di dalamnya terdapat anggota masyarakat yang cukup heterogen, mulai dari pedagang, karyawan, dosen, dan tentunya mahasiswa. Atau dari segi suku, di dalam kampus tentunya tidak hanya ada satu suku yang mendiaminya, ada banyak suku. Demikian pula dari segi agama, masyarakat sebagian besar kampus memiliki agama yang berbeda-beda. Heteregonitas ini mengharuskan kita agar dapat berkomunikasi dengan siapa saja sesuai dengan kapasitas siapa yang yang kita hadapi.
Yang dimaksud arti dari mahasiswa adalah seseorang atau sekelompok orang yang menuntut ilmu di jenjang  perguruan tinggi. Perbedaan mahasiswa dengan siswa adalah seorang mahasiswa harus mempunyai sosial responsibility, yaitu mahasiswa harus peduli terhadap lingkungannya.

         
Apabila kita flash back melihat sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi. “ mahasiswa ” bukan hanya menggendong tas yang berisi buku, tapi mahasiswa turut angkat senjata demi kedaulatan bangsa Indonesia. Dan telah menjadi rahasia umum, bahwa hanya mahasiswalah yang menjadi pelopor restrukturisasi tampuk kepemimpinan NKRI pada saat reformasi 1998. Peran yang diberikan mahasiswa begitu dahsyat, sehingga sendi-sendi bangsa yang telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status quonya, tetapi bisa dibongkar dan dihancurkan oleh Mahasiswa.
Mencermati alunan sejarah bangsa Indonesia, hingga kini tidak terlepas dari peran mahasiswa, oleh karena itu ” mahasiswa ” dapat dikategorikan sebagai ” Agent of social change ” ( Istilah August comte dalam pengantar sosiologi ) yaitu perubah dan pelopor ke arah perbaikan suatu bangsa.Kendatipun demikian, paradigma semacam ini belumlah menjadi kesepakatan bersama antar mahasiswa ( Plat form ), sebab masih ada sebagian madzhab mahasiswa yang apriori ( cuek ) terhadap eksistensi dirinya sebagai seorang mahasiswa , bahkan ia tak mau tahu menahu tentang keadaan sekitar lingkungan masyarakat ataupun sekitar lingkungan kampusnya sendiri. Yang terpenting buat mereka adalah duduk di bangku kuliah menjadi kambing conge dosen , lantas pulang duluan ke rumah, titik.
Inikah ” mahasiswa ” ? Padahal, mahasiswa adalah sosok yang semestinya kritis, logis, berkemauan tinggi , respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa, mau bekerja keras, belajar terus menerus, mempunyai nyali ( keberanian yang tinggi ) untuk menyatakan kebenaran, aplikatif di lingkungan masyarakat serta spiritualis dan konsisten dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan Konsep itulah, mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk mengembangkan civitas / perguruan tinggi dimana ia kuliah. Misalnya dengan ikut serta / aktif di Organisasi Mahasiswa, baik itu Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun Organisasi Ekstra kampus, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, Dengan semangat ini mari kita sama – sama memaknai dengan senatiasa aktif dan selalu berintrospeksi diri kita sebagai seorang ” mahasiswa ”, juga kita jadikan sebagai moment untuk menjadi agen of change bahkan agen of leader, yaitu perubahan dari kemalasan menuju kerja keras, perubahan dari sikap pesimis menuju sikap optimis, berani keluar dari kenyamanan untuk mendaki dan menempuh kesulitan, respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa , sehingga nantinya kita layak dan pantas untuk disebut sebagai seorang ” mahasiswa ”.
Peran dan Fungsi sebagai mahasiswa meliputi Iron Stock, Agent of Change, Social Control dan Moral Force. Seorang mahasiswa dituntut agar dapat melaksanakan dan mengamalkan peran dan fungsi mahasiswa dengan baik dan turut berperan aktif dalam menjaga nilai-nilainya.Peran dan fungsi mahasiswa yang pertama adalah Iron Stock. Didalam peran dan fungsi mahasiswa ini, seorang mahasiswa harus dapat menjadi pengganti orang-orang yang sudah memimpin di pemerintahan.
Orang-orang yang sekarang sudah duduk di kursi pemerintahan, suatu saat jabatan mereka akan tergantikan oleh generasi penerus. Generasi penerusnya adalah mahasiswa-mahasiswa yang telah lulus dari perguruan tinggi dan mampu dibidangnya. Peran dan fungsi mahasiswa ini hanya bisa terwujud jika peran dan fungsi mahasiswa yang lain sudah terlaksana.
Peran dan fungsi mahasiswa yang kedua adalah Agent of Change. Didalam peran dan fungsi mahasiswa yang ini, seorang mahasiswa dituntut agar dapat menjadi agen perubahan. Maksudnya adalah apabila ada sesuatu yang sedang terjadi dan itu salah, mahasiswa harus mampu menjadi orang yang dapat merubah hal tersebut menjadi sesuatu yang benar atau sesuai harapan.
Peran dan fungsi mahasiswa yang ketiga adalah Social Control. Didalam peran dan fungsi mahasiswa yang ini, seorang mahasiswa harus mampu mengontrol sosial / pengontrol sosial. Seorang mahasiswa selain harus pintar hal akademis, juga harus dapat bersosialisasi. Bahkan seorang mahasiswa dituntut agar dapat mengontrol sosial dengan baik di lingkungan perguruan.
Peran dan fungsi mahasiswa yang terakhir adalah Moral Force. Didalam peran dan fungsi mahasiswa yang ini, seorang mahasiswa diwajibkan untuk dapat menjaga nilai-nilai moral yang ada. Apabila dilingkungan tempat tinggal atau pun tempat menuntut ilmu mahasiswa tersebut terjadi hal-hal yang tidak bermoral, seorang mahasiswa wajib untuk membenahi, merubah, dan meluruskan kembali hal tersebut menjadi hal yang mempunyai nilai moral sesuai dengan nilai moral yang seharusnya.
Bila disimpulkan peran dan fungsi mahasiswa adalah :
1.     Sebagai Iron Stock, mahasiswa harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, berarti mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. (mesti sekuat besi)
2.     Agent Of Change, mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan. Maksudnya, bila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya.
3.      Social Control, mahasiswa harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
4.         Moral Force, mahasiswa diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal yang tidak bermoral, maka mahasiswa dituntut untuk merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.


OLEH : NI LUH JAYA ANGGRENI
(3610100072)

3 komentar:

  1. Dewa PL-06
    Kesalahan anda adalah tidak berusaha mencari tau kebenaran sejarah reformasi dan malah mempublish sebuah kesalahan sejarah..
    ternyata begini rupa mahasiswa sekarang ya..
    kekritisan seperti inikah yang anda maksud??

    BalasHapus
  2. Yayat PL08
    Kau kira mudah menjadi seorang mahasiswa yg bermoral ?
    Apa kamu kamu sudah melakukan perubahan pada sistem yg salah ?

    BalasHapus
  3. terima kasih atas saran dan komentarnya...disini yang saya maksud adalah perbedaan antara peran mahasiswa dijaman reformasi dengan sekarang,,,,
    sulit untuk menilai diri sendiri apakah sy sudah menjadi mahasiswa yang bermoral atau tidak,,,tapi setidaknya saya ingin dan punya niat untuk mencapai itu semua,,,apabila sy bisa merubah sistem yang salah itu,,,baiknya sy ingin mencoba...

    BalasHapus