Selasa, 25 Januari 2011

Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Pembangunan

Mahasiswa. Sebuah kata yang sangat tidak asing lagi di telinga kita. Siapakah dan apa itu sebenarnya mahasiswa? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi. Setingkat lebih tinggi dari siswa atau anak sekolahan. Tentu dari sini kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa seharusnya mahasiswa bisa berpikiran lebih dewasa dan memiliki kemampuan membangun bangsa yang lebih baik dibanding siswa SMA. Mahasiswa juga sudah memahami cara berdemokrasi dan mengungkapkan pendapat lebih baik ketimbang siswa siswa yang masih bersekolah. Sebagai contoh kecil, sebagian besar mahasiswa di Indonesia sudah diperbolehkan memakai pakaian bebas ketika pergi ke kampus. Berbeda dengan anak sekolahan yang diwajibkan memakai seragam. Tentu semua peraturan ini dibuat dengan alasan tertentu. Mahasiswa dianggap telah dewasa dan memiliki jiwa demokrasi yang baik, sehingga bisa mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa harus menimbulkan kesenjangan sosial diantara rekan rekan perkuliahannya. Pada intinya mahasiswa dianggap telah mampu dan matang dalam mengembangkan pola pikir yang mereka miliki, kasarnya, sudah tidak berpikiran seperti anak kecil atau anak remaja yang masih labil.

Lalu apakah fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri? Mahasiswa memiliki fungsi dan peran yang sangat berpengaruh bagi pembangunan Indonesia pada saat ini. Mahasiswa disebut-sebut sebagai ujung tombak pembangunan negara ke arah yang lebih baik. Ide dan kreatifitas para mahasiswa Indonesia saat ini sebetulnya tidak usah diragukan lagi. Begitu banyak potensi diri yang apabila dikembangkan lebih jauh akan menghasilkan sebuah inovasi yang dapat menjadi penyegaran tersendiri bagi pembangunan, khususnya di Indonesia. Berikut adalah fungsi dan peran mahasiswa dalam pembangunan, sebagai bibit-bibit pembawa perubahan ke arah yang lebih baik, sebagai penerus generasi tua yang tengah memimpin bangsa ini, sebagai golongan yang melek ilmu teknologi dan berpikir kritis demi kemajuan pembangunan bangsa ini.

Mengapa mahasiswa disebut sebagai bibit pembawa perubahan ke arah yang lebih baik? Ya. Mahasiswa adalah sosok penuh semangat yang kaya akan ide ide cemerlang yang bisa mengakibatkan perubahan pembangunan ke arah yang lebih baik. Banyak inovasi inovasi yang tercipta berkat tangan besi mahasiswa. Lewat proses pembelajaran di kampus secara tidak langsung pun mahasiswa sudah berkomitmen untuk turut serta dan berperan aktif dalam pembangunan. Semakin banyak informasi dan potensi yang didapat seseorang ketika sudah menjadi seorang mahasiswa. Informasi tersebut kemudian dikembangkan dan dipadu padankan dengan kesempatan dan kenyataan yang ada untuk terjun lebih jauh ke dalam pembangunan bangsa ini. Pemerintah pun cukup menyadari potensi potensi yang ada dengan memberi fasilitas kepada mahasiswa untuk mengeksplor bakat yang ada pada diri mereka. Pemerintah seringkali membuka lowongan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dalam rangka membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik, dan menanti mahasiswa-mahasiswa pilihan tersebut untuk berkarya.

Mahasiswa adalah penerus generasi tua yang tengah memimpin bangsa ini. Tentu setiap generasi memiliki cara dan pola pikir yang berbeda. Dan sudah pasti pula setiap bangsa memiliki suatu keharusan untuk berubah, ke arah yang lebih baik tentu saja. Perubahan tersebut harus disesuaikan oleh perkembangan zaman dan manusia manusia yang tinggal di dalamnya. Kecil kemungkinannya jika kelak pada periode cucu kita dewasa, mereka masih tetap menerima peraturan yang dibuat oleh generasi ayah kita. Tentu mereka akan menuntut suatu perubahan. Oleh karena itu sebagai penerus generasi tua, mahasiswa dituntut untuk berpikiran fleksibel dan mengikuti perkembangan. Mahasiswa harus mampu mengoreksi yang kurang baik yang ada pada periode generasi tua hingga kemudian mereka mengoreksinya dan memperbaiki kekurangan tersebut saat periode kepemimpinan mereka berlangsung.

Dan yang terakhir mahasiswa adalah golongan yang melek ilmu teknologi dan berpikir kritis. Mengapa demikian? Seperti yang kita ketahui, mahasiswa memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Kehidupan mahasiswa saat ini sungguh sangat dekat dengan pengembangan aplikasi teknologi. Hal itu memacu mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dari golongan golongan lainnya. Perkembangan teknologi menuntut mahasiswa untuk berpikir secara analitik dan logis hingga akhirnya melahirkan kepribadian yang kritis.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa adalah pembawa perubahan pembangunan ke arah yang lebih baik yang akan menggantikan golongan-golongan tua dan memiliki kecerdasan intelektual serta melek teknologi dan berpikir kritis. Sebagai mahasiswa yang baik kita harus mewujudkan pembangunan yang berkualitas dan lebih baik dari sebelumnya. Mulailah merubah dirimu untuk menjadi yang terbaik. Salam Mahasiswa!


Annabel Noor Asyah
3610100001

4 komentar:

  1. Dewa PL-06
    Quote "Dan yang terakhir mahasiswa adalah golongan yang melek ilmu teknologi dan berpikir kritis. Mengapa demikian? Seperti yang kita ketahui, mahasiswa memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Kehidupan mahasiswa saat ini sungguh sangat dekat dengan pengembangan aplikasi teknologi. Hal itu memacu mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dari golongan golongan lainnya. Perkembangan teknologi menuntut mahasiswa untuk berpikir secara analitik dan logis hingga akhirnya melahirkan kepribadian yang kritis."
    yang sering kulihat rasa ingin tau rasanya mobil baru, hape baru, dan kesenangan gag penting lainya..

    BalasHapus
  2. Yayat PL08
    Cepat sana gantikan yg tua kalau kamu sudah merasa mampu !

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah kalau sudah tahu dengan peran dan fungsi mahasiswa.

    bolehkah saya bertanya ?

    hal kecil apa yang akan anda lakukan untuk membuktikan bahwa anda benar - benar mahasiswa dengan segala peran dan funsinya ?

    Selamat berlibur

    BalasHapus
  4. Asalamualaikum wr.wb
    Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada kakak-kakak yang telah memberikan tanggapan terhadap essay saya ini. Saya akan mencoba memberikan jawaban.

    @Kak Dewa:
    Memang betul dan sangat tidak bisa dipungkiri bahwa banyak mahasiswa Indonesia kini yang hanya memikirkan mobil baru, handphone baru atau kesenangan tidak penting lainnya seperti yang kakak katakan. Namun yang saya maksud melek teknologi disini adalah, mahasiswa yang ‘menciptakan’ teknologi, bukan yang hanya ‘menggunakan’ teknologi seperti yang mungkin kakak maksudkan dalam essay ini.Maksud saya adalah mahasiswa yang mengerti teknologi saat ini lalu menambahkan dan mengolah menjadi sebuah rancangan baru yang akan berguna di masa depan. Tidak usah jauh-jauh, marilah kita lihat kakak-kakak ITS yang berhasil di kancah internasional dengan debut ‘sapu angin’ tahun lalu. Tentu hal itu sedikit membuktikan bahwa masih ada atau mungkin sebenarnya sangat banyak mahasiswa yang tidak hanya memikirkan kesenangan belaka. Masih banyak mahasiswa yang menfaatkan kemajuan teknologi untuk hal hal bermanfaat dan menciptakan inovasi untuk perubahan yang lebih baik 

    @Kak Yayat:
    Tentu saya akan ikut serta dalam pembangunan negeri ini untuk menggantikan kaum tua jika waktu saya sudah tiba untuk melakukan hal tersebut. Saya ingin sekali berkontribusi memajukan negeri ini jika saya sudah matang dengan ilmu yang saya dapatkan selama menjadi mahasiswa untuk kemudian diterapkan di masa mendatang. Dan saya sedang dalam proses melakukan hal itu kak 

    @Kak Anang
    Tidak mudah sebetulnya menjawab pertanyaan dari kak Anang. Sebagai mahasiswa baru tentu saya masih sangat awam untuk membuktikan bahwa saya adalah seorang mahasiswa dengan segala peran dan fungsinya. Namun untuk saat ini, saya hanya bisa menjawab bahwa saya telah berusaha sebaik-baiknya untu mewujudkan seorang mahasiswa yang akan membawa perubahan di negeri ini, yang bisa menggantikan kaum tua kelak dan mahasiswa yang melek teknologi dalam diri saya. Sedikit-sedikit saya sudah mencoba mengubah pola pikir saya ke arah yang lebih baik. Terimakasih kak, selamat berlibur juga 

    Demikianlah jawaban saya atas tanggapan kak Dewa, kak Yayat dan juga kak Anang. Mohon maaf bila banyak kata-kata yang kurang berkenan. Terimakasih atas perhatiannya.
    Wasalamualaikum wr wb
    Annabel NA 3610100001

    BalasHapus