Selasa, 25 Januari 2011

Peran dan Fungsi Mahasiswa

Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau pendidikan tinggi (wikipedia.com). Seorang mahasiswa tentu berbeda dengan seorang siswa/pelajar, baik dari segi usia maupun tingkat kedewasaan serta cara/pola berpikirnya. Seorang mahasiswa dituntut untuk menjalankan peran dan fungsinya secara baik.
Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Misalnya, di Indonesia pada Mei 1998, ribuan mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat berperan aktif dalam penegakan hukum dan keadilan dalam suatu negara.
Sebuah universitas/institut tentu mempunyai cara tersendiri dalam mendidik para mahasiswanya. Seperti cara yang dilakukan salah satu universitas di Indonesia yang membangun lima macam tempat ibadah agama yang diakui di Indonesia, yaitu masjid (Islam), gereja (Kristen Protestan & Katolik), pura (Hindu) dan vihara (Budha). Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam beragama di lingkungan universitas tersebut. Dan masih banyak lagi cara-cara yang dijalankan untuk membentuk moral positif seorang mahasiswa.
Di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) sendiri, mempunyai slogan atau motto yang diharapkan mampu membentuk moral positif para mahasiswanya, yaitu CAK (Cerdas, Amanah, Kreatif). Dengan adanya slogan ini diharapkan para mahasiswa, khususnya mahasiswa ITS, dapat membangun dan memacu motivasinya.
Berikut adalah peran dan fungsi mahasiswa yang telah saya kutip dari berbagai macam sumber media :
1.     Sebagai iron stock
Maksudnya adalah seorang mahasiswa diharapkan mampu menjadi pengganti orang-orang yang memimpin dalam suatu negara. Mahasiswa sebagai generasi penerus dan pejuang suatu bangsa diharapkan mempunyai mental baja, yaitu mental yang tidak mudah menyerah.
2.     Agent of change
Yaitu sebagai agen perubahan. Seorang mahasiswa diharapkan mampu membuat perubahan suatu negara ke arah yang positif. Banyak cara untuk menjalankan peran ini, yaitu misalnya dengan rajin mengikuti kegiatan penelitian sehingga dapat menemukan suatu alat atau metode yang baru, lalu dengan menjadi mahasiswa yang kritis terhadap perkembangan global saat ini serta bagaimana cara menyikapinya.
3.     Social control
Yaitu sebagai kontrol atau barometer kehidupan sosial di dalam suatu masyarakat. Mahasiswa dapat mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan masyarakat, yaitu seperti mendemo kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai.
4.     Moral force
Yaitu sebagai pembentuk moral dalam suatu lingkungan masyarakat. Mahasiswa dapat menjadi pembentuk moral masyarakat, misalnya dengan membiasakan membuang sampah dengan mendaur ulang sampah dengan cara memberi penyuluhan atau kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Seorang mahasiswa dapat menjadi teladan moral yang baik dalam masyarakat.
Keempat macam peran dan fungsi mahasiswa di atas diharapkan mampu dibentuk serta diterapkan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini membuka mata hati kita bahwa ada hal yang lebih penting yang harus dikejar seorang mahasiswa disamping mengejar nilai IP (Indeks Pengajaran) bahwa peranan yang seperti itulah yang lebih penting dicapai dan diraih oleh seorang mahasiswa. Saat menempuh bangku pelajaran dalam proses belajar mengajar, bahwa ada hal yang lebih penting dalam membangun moral dalam proses tersebut, misalnya dengan belajar kedisplinan dengan datang tepat waktu, bertanggung jawab dengan tugas yang dibebankan dosen, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya hal yang akan dan harus dicapai ialah membentuk mahasiswa yang adaptif, tanggap dan prestatif. Adaptif artinya mampu menyesuaikan keadaan dengan lingkungan sekitar. Tanggap artinya kritis, peduli dengan keadaan di sekitarnya. Serta prestatif, mampu mencetak prestasi atau award dalam kehidupan di masyarakat.
VIVAT !
Dwi Ayu Rakhmawati. 3610100068

Tidak ada komentar:

Posting Komentar