Minggu, 23 Januari 2011

MENGEMBALIKAN PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA YANG TELAH MENYIMPANG KE KONDISI YANG LEBIH REAL

Salam buat kita para Mahasiswa, khususnya bagi para calon Planner yaitu Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota. Pada kesempatan ini saya mengemban tugas untuk membuat tulisan dengan mengangkat tema Peran dan Fungsi Mahasiswa. Essay saya ini berjudul Mengembalikan Peran dan Fungsi Mahasiswa yang telah Menyimpang ke Kondisi yang lebih Real.
Saya memilih judul tersebut karena saya prihatin akan pergeseran nilai tentang Peran dan Fungsi kita sebagai Mahasiswa sehingga perlu dikembalikan ke kondisi sebenarnya.
Menjadi Mahasiswa merupakan sebuah kesempatan, tidak semua orang bisa seperti ini. Masih banyak diluar sana yang masih kurang beruntung, maka manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena kita tidak akan dapat mengulang kembali masa dimana kita masih bisa merasakan bangku kuliah, mengerjakan tugas, laporan, tugas praktikum, kuliah lapang, kerja praktek dan semacamnya. Kecuali kita ingin menjadi Mahasiswa Abadi untuk selamanya.
Pada hakikatnya Mahasiswa merupakan insan akademis yang mempunyai pikiran dinamis, kritis, demokratis dan konstruktif. Selain itu untuk menjalankan aktivitas kersehariannya Mahasiswa dituntut untuk menjadi seseorang yang mandiri, kreatif dan independen.
Baik di negara belahan bagian timur maupun di negara belahan bagian barat, Mahasiswa adalah sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan.
Oleh karena itu sebagai Mahasiswa yang juga mengabdikan dirinya kepada masyarakat sudah pasti akan menjadi salah satu aset yang sangat penting bagi negara ini pada masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Sehingga tidaklah salah jikalau Mahasiswa sebagai roda sejarah demokrasi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan sebuah bangsa.
Jika kita teliti lebih jauh lagi, Mahasiswa di era sekarang ini banyak yang telah melupakan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Belum lagi jika kita lihat dari kesibukan dan padatnya aktifitas akademik yang dijadikan alasan utama sehingga mengakibatkan banyak hal penting yang seharusnya menjadi prioritas lantas terabaikan.
Kampus pun yang dimana merupakan salah satu tempat Mahasiswa menuntut ilmu. Yang dapat juga dikatakan sebagai salah satu wadah yang mencetak aset yang sangat penting bagi negara ini (generasi penerus bangsa). Sehingga dikenal sebagai lembaga akademik yang berperan serta dalam mencetak berbagai tenaga ahli serta orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Sudah melemceng jauh dari makna yang sesungguhnya.
Jadi sudah saatnya Mahasiswa sekarang ini disadarkan akan berbagai peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa berperan sebagai pusat dinamisasi gerakan suatu negara. Yang diharapkan dapat memberi perubahan yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan sekitarnya.
Berbagai bentuk gerakan yang harus dilakukan oleh Mahasiswa pada masa sekarang juga harus dikembalikan pada hakikat sesungguhnya yang mana ketika Mhasiswa melakukan satu movement maka gerakan harus bersifat ideologis.
Contohnya saja Mahasiswa yang berperan sebagai golongan yang berpikir kritis dan konstruktif terhadap ketimpangan sosial dan kebijakan politik serta ekonomi. Lalu Mahasiswa yang sangat tidak toleran terhadap bentuk penyimpangan apapun dan nurani mereka yang masih relatif bersih dengan sangat mudah dapat tersentuh sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.
Namun kenyataannya, semua hal tersebut dipengaruhi oleh oknum-oknum atau kelompok-kelompok tertentu yang ada di dalam masyarakat maupun pmerintahan. Sangat menyedihkan dan disayangkan sekali hal ini terjadi pada Mahasiswa sekarang ini.
Dan jika hal tersebut dikembalikan pada kondisi real-nya, suara-suara mahasiswa tersebut yang kerap kali mempresentasikan dan mengangkat topik realita sosial yang terjadi di masyarakat. Hendaknya akan kembali pada sikap idealisme, yang mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri tanpa dipengaruhi siapa pun.
Peran mahasiswa yang lain adalah mampu untuk berprestasi sehingga dapat mengharumkan dan memajukan kampusnya. Tapi kita kembalikan statement tersebut menjadi pertanyaan yang hendaknya kita tanyakan pada diri kita masing-masing sebagai Mahasiswa. Prestasi apa yang mesti kita raih ? Apakah kita hatus mendapat trophy, piagam, sertifikat, pengakuan atau bahkan penghargaan ? Jawabannya tentu saja tidak karena semua itu hanya stigma belaka. Jadi apa yang mesti kita lakukan ?
Ada banyak cara lain yang mungkin dapat kita lakukan yaitu berprestasi akan diri kita sendiri. Bagaimana diri kita dapat berdaya guna di tengah keterbatasan seperti ini ? Yaitu dengan bermanfaat di lingkungan sekitar kita. Jack Foster pernah mengatakan cara mengubah dunia dengan mengubah sikap di dalam diri kita. Salah satu caranya dengan menumbuhkaembangkan sikap peka dan peduli terhadap keadaan sosial serta mampu untuk melihat dan berpikir jernih terhadap realita sosial yang ada. Lalu mencoba terjun kesana untuk menanggulangi dan mengembangkan struktur sosial yang ada.
Sebagai contoh dalam realita sosial saat ini banyaknya anak jalanan yang tidak mampu untuk bersekolah maka jiwa kita atau rasa peka/peduli dalam lingkungan sosial dapat tersentuh sehingga lahirlah kesempatan untuk mencoba membangun taman belajar sehingga mereka dapat terbantu. Ini merupakan suatu prestasi yang memanfaatkan potensi yang ada sehingga dapat memajukan kampus kita secara tidak langsung. Nilai simbolik ini tidak diberikan dalam bentuk award seperti piagam, trophy, sertifikat semacamnya akan tetapi berupa senyum kebahagiaan mereka dan rasa bangga kita. Prestasi inilah yang harusnya Mahasiswa dapat berperan untuk mewujudkannya dengan mencurahkan totalitas kemampuan yang ada bukan atas status sosial.
Akan tetapi sekarang ini sangat minim sekali Mahasiswa yang mau berprestasi seperti ini. Penyebabnya mungkin mereaka terlalu sibuk dengan urusan akademisnya untuk mempertahankan ipnya. Atau mungkin penyebab lainnya ideologi yang ada di kaum muda sekarang ini telah dipengaruhi paham pragmatis dan hedonis. Serta tekurungnya rasa peka/peduli dan ideologi kita karena media massa sekarang ini sebagian besar mengangkat kehidupan pop-glamour. Sehingga melahirkan kaum muda yang apatis terhadap realitas sosial.
Sehingga perlunya dorongan untuk mengembalikan tradisi intelektual di lingkungan kampus kita. Tradisi yang mampu kembali membentuk kembali karakter mahasiswa yang dapat berperan serta dan aktif. Tradisi ini tidak hanya dalam lingkup tradisi membaca, menulis, berdiskusi atau yang lainnya. Tapi yang kita butuhkan disini adalah tradisi yang dapat membangun nilai kepekaan sosial / peduli sosial yang mulai pudar di kalangan Mahasiswa. Sehingga nantinya kita sebagai Mahasiswa dapat berperan aktif demi kemajuan kampus dan bangsa kita.
Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom dalam hal ini, secara universal Mahasiswa menyandang empat fungsi strategis yaitu :
1.         Sebagai agen perubahan (agent of change)
Artinya disini mahasiswa hanya membantu untuk terjadinya perubahan. Lalu mengapa Mahasiswa tidak menjadi pencetus terjadinya terjadinya suatu perubahan. Untuk lebih jelas mengenai penjelasannya telah dijelaskan di atas.
2.         Sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Peranan mahasiswa dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti generasi-generasi sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa Mahasiswa adalah aset, cadngan dan harapan bangsa masa depan sebagai generasi penerusnya. Seperti yang sudah dikemukakan pada bagian awal. Oleh karena itu organisasi kampus mempengaruhi kreatifitas mahasiswa melalui kaderisasi dan penanaman nilai yang baik. Sehingga nanti pada saat terjadi regenerisasi melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
3.         Sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Mahasiswa sebagai kontrol sosial yang peduli pada keadaan rakyat yang mengalami penderitaan, ketidakadilan dan ketertindasan. Sehingga kontrol sosial yang dapat dilakukan jika pemerintah mengeluarka suatun kebijakan yang merugikan rakyat contoh seperti kenaikan gaji anggota pemerintah, maka mahasiswa bergerak sebagai perwujudan kepedulian terhadap rakyat. Sehingga tidak hanya dengan aksi turun ke jalan tapi juga mengadakantukar pikiran, diskusi, kajian dan lain sebagainya. Seperti contohnya yang telah saya sangat rincikan diatas.
4.         Sebagai kekuatan moral (moral force)
Kekuatan moral merupakan fungsi utama yang berperan dalam kehidupan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Namun kenyataannya mahasiswa yang berpihak pada realita, secara tidak sadar mulai meninggalkan idealisme dan ilmu yang seharusnya di implementasikan. Sehingga hal ini menjadi paradoks pada saat ini. Penyelesaiannya pun dapat dibaca pada penjelasan sebelumnya karena sudah tersurat pada tulisan sebelumnya.
Intinya Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan hal yang diperjuangkan. Semangat Boedi Oetomo yang mengawali dan mengawasi jalannya reformasi harus tetap tertanam dalam jiwa dan semangat persatuan kita sebagai mahasiswa. Tidak hanya itu, penjelasan tentang Peran dan  4 Fungsi Mahasiswa ini perlu direalisasikan dengan benar agar tidak terjadi penyimpangan. Dengan begitu Pengembalian Peran dan Fungsi Mahasiswa akan kembali ke kondisi yang lebih real. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata dari saya HIDUP MAHASISWA
VIVAT
Hidup ITS
Hidup FTSP
Hidup Planologi

14 komentar:

  1. Dewa PL-06
    aku pingin kamu mengadakan diskusi yang akan menciptakan sebuah perubahan..
    SEKARANG!!!!

    BalasHapus
  2. Yayat PL08
    Jangan cuma bisa ngomong HIDUP MAHASISWA kalau masih belum bisa memberikan kontribusi nyata !

    BalasHapus
  3. "Peran mahasiswa yang lain adalah mampu untuk berprestasi sehingga dapat mengharumkan dan memajukan kampusnya. Tapi kita kembalikan statement tersebut menjadi pertanyaan yang hendaknya kita tanyakan pada diri kita masing-masing sebagai Mahasiswa. Prestasi apa yang mesti kita raih ? Apakah kita hatus mendapat trophy, piagam, sertifikat, pengakuan atau bahkan penghargaan ? Jawabannya tentu saja tidak karena semua itu hanya stigma belaka. Jadi apa yang mesti kita lakukan ?" dst.

    terus apa yang bisa anda lakukan SEKARANG sebagai mahasiswa PWK ITS angkatan 2010

    BalasHapus
  4. "Pada hakikatnya Mahasiswa merupakan insan akademis yang mempunyai pikiran dinamis, kritis, demokratis dan konstruktif. Selain itu untuk menjalankan aktivitas kersehariannya Mahasiswa dituntut untuk menjadi seseorang yang mandiri, kreatif dan independen."
    -> menurut?

    "Kampus pun yang dimana merupakan salah satu tempat Mahasiswa menuntut ilmu."
    -> tidak ada predikat. struktur kalimatnya nggak jelas

    "Jadi sudah saatnya Mahasiswa sekarang ini disadarkan akan berbagai peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa berperan sebagai pusat dinamisasi gerakan suatu negara."
    -> sebaiknya diletakkan di akhir tulisan. kalimat itu kalimat kesimpulan.
    -> banyak kata yang memakai huruf kapital di tenagh-tengah kalimat. Kalau memang ingin menggunakan penekanan kata, lebih baik kalo pakai tanda petik. Kalau pake huruf kapital di tengah-tengah kalimat kesannya 'alay'


    "Yang diharapkan dapat memberi perubahan yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan sekitarnya."
    -> kata 'Yang' sebaiknya tidak diletakkan di awal kalimat.

    "Berbagai bentuk gerakan yang harus dilakukan oleh Mahasiswa pada masa sekarang juga harus dikembalikan pada hakikat sesungguhnya yang mana ketika Mhasiswa melakukan satu movement maka gerakan harus bersifat ideologis."
    -> hakikat mahasiswa seperti apa?

    BalasHapus
  5. @All : Sebeleumnya Terima Kasih atas pertanyaan, kritik dan saran

    BalasHapus
  6. @ Mas Dewa PL-06
    Baiklah saya akan berusah memcoba menjawab comentnya yang meminta saya mengadakan diskusi yang akan menciptakan sebuah perubahan...
    "Orang yang ingin mengubah sesuatu harus berani menghadapi tatapan mata dunia"(Elizabeth Janeway)
    Menurut saya Mahasiswa yang akan menciptakan suatu perubahan harus mulai didoktrin ketika saat dia masih dalam tahap memasuki kondisinya sebagai mahasiswa baru.
    Contohnya saja : Maaf bukan bermaksud untuk menyinggung suatu sistem.
    ITS mengadakan program ESQ dan kelas kepribadian untuk mahasiswa baru. Apakah hal tersebut cukup untuk menciptakan metamorfosa dari seorang pelajar menjadi mahasiswa yang tahu jelas akan fungsi dan perannya untuk menciptakan suatu perubahan? Tentunya Tidak.
    Akan lebih baik jika dibuka suatu forum bersama dimana natinya Mahasiswa tersebut dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa ada rasa takut. Lalu berbagai bentuk program lainnya disampaikan oleh mahasiswa sebelumnya akan menjadi panutan dengan mengambil pemikiran yang bersifat ideologis tapi juga dengan tidak melupakan prinsip sebagai mahasiswa.
    Karena sesungguhnya hakikat mahasiswa merupakan komponen dari masyarakat yang nantinya kita akan kembali kepada masyarakat.
    Ada pepatah yang mengatakan "Dimana kaki berpijak, maka Disitulah langit di junjung". Maka dimanapun mahasiswa itu berada maka disitulah dia harus berkonstribusi dan bermanfaat di lingkungannya. Sehingga nantinya akan terjadi perubahan walau sekecil apapun itu.

    BalasHapus
  7. @ Mas Yayat PL-08
    Selanjutnya saya akan berusaha menjawab testimoninya "Jangan hanya bisa berkata "HIDUP MAHASISWA" jika belum bisa memberikan konstribusi yang nyata."
    Mohon maaf sebelumnya, kenapa saya menuliskan HIDUP MAHASISWA karena itu merupakan salah satu quotes yang diharapkan bisa menggerakkan hati kita sebagai mahasiswa.

    BalasHapus
  8. @ Kak Asgarditya
    Lalu saya akan berusaha menjawab pertanyaan "Apa yang bisa anda lakukan SEKARANG sebagai Mahasiswa PWK ITS 10?"
    Yang bisa saya lakukan sekarang sebagai mahasiswa pwk 2010 adalah menjadi Mahasiswa sebaik-baiknya Mahasiswa (masih dalam proses) yaitu dengan cara dapat membagi waktu antara belajar dan mengikuti kegiatan di luar jam kuliah, tidak mengecewakan ke 2 orang tua saya karena setetes keringat mereka menuntut saya untuk selangkah lebih maju. Mungkin jawaban saya diatas belum begitu condong mengacu pada pernyataan sebelum pertanyaan ini namun kelak untuk ke depannya jika bisa saya ingin menerapkan sistem yang digunakan oleh anak-anak beasiswa etos ex. kampung produktif dll...
    Atau menemukan idenya yang nantinya lebih bagus dari kampung produktif dll...
    Paling tidak kita dapat memperbaharui ide tsb dengan lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat bermanfaat di masyarakat.
    'Orang hanya akan menjadi lebih baik jika bisa melihat diri sendiri yang sebenarnya' [Anton Chekov]

    BalasHapus
  9. @ Kak Ayiquetion Strawbeyique
    -> Maaf untuk penjelasan itu unknown
    -> Baik nanti untuk ke depannya saya akan perbaiki
    -> Terima kasih atas kritik dan sarannya yang membangun
    -> Saya akan mencoba menjawab pertanyaan “Hakikat Mahasiswa itu seperti apa?”
    Menurut saya ‘Hakikat Mahasiswa’ yang sesungguhnya yaitu Mahasiswa yang dapat menyampaikan aspirasinya secara beradab, dewasa serta berdasarkan dengan fakta yang ada.
    Sehingga untuk melakukan suatu perubahan, ideologi merupakan hal yang mendasar dalam aktivitas sosial bahkan politik.
    Yang pada akhirnya akan terbentuklah mahasiswa yang adaptif, tanggap dan prestatif.

    BalasHapus
  10. Definisikan siapa kamu terlebih dahulu...?!?!
    Apa yang kamu dapet selama kamu menyandang gelar mahasiswa selama ini...???

    BalasHapus
  11. @Mas Deny Ferdyansyah
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Mas Deny tentang bagaimana definisi saya sendiri
    Menurut saya, saya sendiri adalah seorang Mahasiswa yang masih dikatakan baru di jurusan Perencanaan Wilayah Kota PWK Planologi
    Dalam tahap ini saya masih belajar dalam segala hal
    Mahasiswa menurut saya Maha itu artinya lebih sedangkan siswa merupkan predikat yang disandang orang yang sedang menuntut ilmu (dalam proses tahap belajar)
    Lalu yang saya dapat selama menyandang gelar mahasiswa adalah
    karena dari definisi diatas maka yang saya dapatkan
    yaitu lebih dalam segala hal seperti
    saya merasa lebih tertekan
    saya merasa lebih capek
    saya merasa lebih sibuk
    tapi itu semua sepadan dengan apa yang saya dapatkan, karena semua keluh kesah itu terbayarkan dengan
    saya merasa lebih bisa berpikir logis
    saya merasa mendapat ilmu yang lebih lagi
    saya mendapatkan teman yang lebih banyak lagi
    dan masih banyak lagi yang mungkin tidak akan cukup jika dituliskan semua disini...

    BalasHapus
  12. pernah nonton 3idiots?
    Rancho bilang: "jangan kejar kesuksesan, tp kesempurnaan!"

    tau gak sih, ada temenmu (A. Pahrevi Mahardhika / 3610100052) dia juga mengutip dari Ridarmin S.Kom, M.Kom ttg PFM, dan dia cuma nyebut PFMnya ada 3, sedang km 4. padahal dari 1 sumber.
    kalo menurut km sendiri, apa toh PFM itu?

    BalasHapus
  13. @ Mb' Amanda
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan mb' tentang apa itu PFM menurut pendapat saya
    Menurut saya Peran dan Fungsi Mahasiswa itu tidak hanya sebatas di bidang akademisnya dan di organisasi kampus saja tapi yang lebih penting di bidang masyarakat atau di lingkungan sekitarnya. Peran dan Fungsi Mahasiswa sesungguhnya kembali lagi kepada diri kita sebagai mahasiswa yang bisa menyesuaikan dimana kita berada, berusaha menyelesaikan masalah yang ada ex di masyarakat atau lingkungan sekitarnya yang nantinya diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik.

    BalasHapus
  14. sip! aku harap km gak ngomong tok lah ya...

    BalasHapus