Jumat, 28 Januari 2011

Peran dan Fungsi Mahasiswa















Peran dan Fungsi Mahasiswa

Oleh : Rusyidi Huda Prasetyo
( 3610100021 )
Mahasiswa merupakan
komunitas yang unik di mana dalam catatan sejarah perubahan selalu menjadi
garda terdepan dan motor penggerak perubahan . Mahasiswa di kenal dengan jiwa
patriotnya serta pengorbanan yang tulus tanpa pamrih . Namun hanya sedikit
rakyat Indonesia yang dapat merasakan dan punya kesempatan memperoleh
perndidikan hingga ke jenjang ini karena system perekomian di Indonesia yang
kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga kemiskinan menjadi
bagian hidup rakyat ini . Berdasarkan
berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak
sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya.
Terdapat 4
peran mahasiswa yaitu sbb :

Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupanya
tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah
meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini
kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenanggan)
maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih
suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau
ambil tahu tentang peruban di negeri ini, jika hari ini mahasiswa lebih suka
dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertaiment) dengan alasan
kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan
mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh
kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu
generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemuda dan mahasiswa.
 
Peran sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan
jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial.
Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas
sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan
kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa
melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di
biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Sebagai contoh di Kalimantan Barat pada tahuan 1998 s/d 2000 pernah terjadi
gelombang pengungsian besar – besaran akibat konflik sosial di daerah ini maka
mahasiswa musti ikut memperhatikan masalah ini dengan memberikan bantuan baik
secara moril maupun meteril serta pemikirannya serta ikut mencarikan solusi
penanganan bencana kemanusiaan ini , Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari
pragmatisme ,dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak
dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan
mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang
tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.

Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun
kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda
aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan
akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang
berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat
mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah .

Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang
membedakan kita dengan komonitas yang lain ,peran ini menjadi symbol dan
miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita.
Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit,”nasi sudah
jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi “ bubur ayam
spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit seta
mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan
yang cerah dunia dan akhirat.

Peran politik

Peran politik adalah peran yang
paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group (
group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang
zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu
ini. Pada masa ordebaru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang
berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan
terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan-segan membumi hanguskan setiap
orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah.

Dalam dunia kampus pada tahun 1984 lewat mentri pendidikan Daud Yusuf
pemerintah mengeluarkankebijakan NKK/BKK (Normalisasis kehidupan kampus).Yang
melarang keras mahasiswa beraktifitas politik. Dan kebijakan ini terbukti ampuh
memasung gerakan – gerakan mahasiswa yang membuat mahasiswa sibuk dengan
kegiatan rutinjtas kampus sehinngga membuat mahasiswa terpenjara oleh system
yang ada.

Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas.
Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari
kita pertanyaan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa
jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.
Fungsi
Mahasiswa

Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang
diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang
  1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan
    masyarakat
  2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan
    ilmu pengetahuan
  3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut,
dapat kita sederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan
akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi
mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki
sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus memiliki sense
of crisis
yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di
sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu
mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan
mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai
masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya.
Insan akademis harus selalu
mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan
mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal insan akademis sebagai orang
yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa
sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu
sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah
menjaga nilai kebenaran tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar