Jumat, 28 Januari 2011

Bermanfaatlah Mahasiswa!!!

“Uang SPP yang teman-teman bayarkan itu, jangankan untuk menikmati fasilitas-fasilitas ini, untuk sekedar membayar gaji dosen pun sebenarnya kurang. Seharusnya sekitar 20juta lebih. Dan kekurangan itu disubsidi dengan pajak yang diambil dari rakyat se-Indonesia, termasuk juga kaum-kaum miskin di Indonesia ini”. Seluruh maba planologi 2010 di kelas kala itu pun terenyuh, sorot mata bersalah tampak dari kebanyakan diantara mereka. “Tenang.. Jangan keburu merasa bersalah gitu donk!! Kalian masih punya waktu empat tahun untuk memperbaiki itu semua”, ujar Asmaul Husna, Mahasiswa planologi 2006 peraih Mawapres 2010 ITS. (IPITS hari ke-3)
= = = = = = =
Dan sekarang waktu pun tersisa 3,5 tahun. Saya bertanya pada diri saya sendiri. Apa yang telah saya lakukan untuk membayar itu semua? Memutar memori setengah tahun kebelakang, saya dengan setia memperhatikan penjelasan dosen di setiap kuliah yang saya ikuti dan yang Alhamdulillah sudah menghasilkan IP yang lumayan bagus walau tak mentereng amat. Saya juga sudah membuat proposal PKM yang dengan susah payah dapat terselesaikan, dan Alhamdulillah juga prosesnya sangat memberi banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang tak terbayang akan saya dapatkan. Apakah itu semua sudah cukup untuk sedikit membayar itu semua? Saya rasa belum. Saya rasa saya terlalu study oriented, yang cenderung apatis. Manfaatnya pun hanya dapat saya nikmati sendiri. Saya pun juga tergolong mahasiswa kuper (kuliah-perpus). Jika saya mau membayar jasa semua rakyat Indonesia yang sudah turut membiayai kuliah saya, maka paling tidak saya harus berkontribusi demi tercapainya kesejahteraan rakyat Indonesia. Lalu apakah dengan menjadi aktivis yang getol memperjuangkan kaum tertindas, mengoreksi setiap kebijakan pemerintah, yang beteriak lantang mencela kebobrokan pemerintah, hutang-hutang itu dapat terbayar?? Bagaimana menurut anda? Dan, usaha apa yang telah anda lakukan untuk sedikit membayar hutang anda??
= = = = = = =
Mahasiswa, maha-siswa, kasta tertinggi dari kaum pembelajar. Namun jangan hanya membatasi makna mahasiswa sebagai kaum pembelajar yang kerjanya hanya duduk anteng mendengarkan setiap titah dosen, dengan sigap mencatatnya, dan kemudian pulang untuk menghafalnya agar memperoleh nilai ujian yang mentereng. Mahasiswa, pemuda pemudi idealis dengan semangat tinggi, dimana dengan ke-idealis-annya itu golongan ini masih bersih dari pengaruh-pengaruh kepentingan golonan tertentu. Mahasiswa sebagai kaum intelek, kritis, logis, idealis, dan berkemauan tinggi juga harus melek dan respect terhadap permasalahan sosial yang mewarnai kehidupan masyarakat. Karena mahasiswa sejatinya adalah jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Namun, jangan mempersepsikan posisi mahasiswa adalah di tengah-tengah antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga mahasiswa bukanlah masyarakat tapi juga bukan pemerintah. Tapi mahasiswa bukanlah sesuatu yang terpisahkan dari masyarakat. Dimana mahasiswa sebagai kaum idealis terus menggiring proses perjalanan pemerintah, agar masyarakat dari bangsa ini tidak dirugikan. Secara garis besar, fungsi mahasiswa adalah sebagai berikut: 
1. Agent of Change, fungsi mahasiswa ini adalah sebagai orang yang pembawa perubahan. Maksud dari pembawa perubahan disini adalah membuat semuanya menjadi lebih baik dengan sebuah pemikiran yang inovatif dan kreatif. Tak dapat dipungkiri, dari sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini mahasiswa merupakan ujung tombak perubahan. Dimulai dari era pergerakan nasional, budi utomo mempelopori jalan baru melawan penjajah. Mahasiswa turut berperan. Bahkan yang paling tersohor lagi, rezim Soekarno dan rezim Soeharto pun digulingkan oleh persatuan mahasiswa. Luar biasa bukan. Ide-ide dan pemikiran cerdas mahasiswa memang mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu masyarakat dan menjadikannnya lebih terarah sesuai kepentingan bersama.
 2. Moral Force. Yang dimaksud dari moral force disini kita adalah mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, pemikiran intelektual yang menonjol, serta golongan yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, diharapkan mampu menjaga nilai-nilai moral bangsa serta memberikan teladan bagi masyarakat. 
3. Iron Stock. Iron Stock yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. untuk mewujudkan hal ini diperlukan sebuah kaderisasi yang harus dilakukan terus menerus. Dunia kampus merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan. Untuk membentuk iron stock, tidak hanya diperlukan penguasaan ilmu dan teori saja, tetapi juga diperlukan soft skill, seperti kepemimpinan, kemampuan memposisikan diri dan berinteraksi dengan sesame, serta kepekaan terhadap situasi sosial. 
4. Social Control. Social Control, kontrol budaya, control masyarakat dan control individu. disini mahasiswa terlibat dalam pemikiran, perbincangan, dan penelitian berbagai masalah yang timbul di tengah masyarakat, sehingga nantinya diharapkan mahasiswa mampu menggerakkan masyarakat terhadap segala permasalahan yang timbul dalam bangsa ini.
= = = = = = =
Dengan fungsi mahasiswa yang telah dipaparkan diatas, dapat dibayangkan betapa kompleksnya peran kita sebagai mahasiswa, baik di masyarakat maupun Negara. Idealnya, mahasiswa merupakan panutan dalam masyarakat,didasarkan pada pengetahuannya, tingkat pendidikannya, dan pola berfikirnya. Sekali lagi, terkadang mahasiswa masih tak acuh dengan peran yang harusnya diemban. Yang penting IP saya bagus, dan lulus tepat waktu, kalau bisa ya sekalian meraih cumlaud. Mereka ini sungguh termasuk mahasiswa yang merugi. Bagaimana tidak? Bukankah pelajaran tidak hanya didapat di dalam kelas. Dalam organisasi pun kita juga dapat belajar. Di jalanan kita juga dapat belajar, di dalam warung kopi pun kita juga dapat belajar. Beruntunglah orang orang yang menjadikan seluruh waktu hidupnya sebagai sarana pembelajaran. Pusing dengar kata belajar? Sama. Hehe.. tenang, disini bukan hanya belajar mata kuliah melulu. Tapi belajar memaknai hidup dengan lebih baik.
Secara harfiah, study oriented tetap diperlukan sebagai tanggung jawab kita kepada orang tua kita masing-masing. Dan study oriented memang diperlukan. Mana mungkin kita berkoar-koar mencela borok pemerintah sedang kita sendiri tidak tahu pasti seluk-beluk permasalahannya. Semuanya harus berjalan seimbang, antara aktivis dan study oriented. Layaknya ekologi, ekonomi dan sosial yang harus senantiasa dijaga keseimbangannya demi terciptanya kota yang sustainable, keduanya pun juga harus berimbang agar terbentuk mahasiswa yang memang MAHASISWA. Tak perlu ikut-ikut urun kejalan jika tidak sesuai hati nurani, meskipun tujuan turun kejalan itu benar. Jangan memaksakan diri berkutat dengan teknologi tinggi jika kemudian anda harus menderita sakit kepala berkepanjangan. Berkontribusilah sesuai dengan minat dan kemampuan yang anda miliki. Yang penting dilakukan secara ikhlas dan berkelanjutan. Mulailah dari hal yang kecil. Seperti kata pepetah masyur 3M, menguras, menutup dan mengubur. Eh salah.. maksud saya mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Yah, teori itu memang terasa simpel dalam pengucapan, namun dalam penerapannyabelum tentu. Tapi saya yakin kita BISA!
Manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Dan sebagai mahasiswa, amanah itu hendaknya dapat terpenuhi dengan bermanfaat bagi sesama, bagi masyarakat. Bukanlah tak ada hal yang lebih membahagiakan daripada bermanfaat untuk orang lain.
Akhirnya pun saya sadari. Hal ini bukan sekedar perihal membayar hutang. Tetapi memaksimalkan kesempatan yang diamanahkan kepada kita. Ya, kuliah di PTN itu bukan sekedar sebuah raihan pribadi yang hanya dapat dibangggakan, melainkan suatu amanah yang Allah percayakan kepada kita unutk membawa Indonesia kembali kepada kejayaan. Selagi masih muda selagi masih bersemangat, selagi masih mahasiswa. Bermanfaatlah!! Berkontribusilah!! Mari berjuang bersama!!!

Kifayah Jauhari
3610100055
Mahasiswa planologi tahun pertama yang sedang belajar memaknai posisi sebagai mahasiswa dan mencari posisi wenak untuk berkontribusi bagi Negara, atau minimal institut.

1 komentar:

  1. temukan ini:
    cari 1 hal, ya SATU HAL, yg bisa kamu lakukan TIAP HARI, untuk menjalankan peran & fungsi mahasiswa yg kamu tulis itu.

    tulis disini,
    lakukan tiap hari,
    inspired me!

    BalasHapus