Senin, 31 Januari 2011

PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA (FABIO/3610100005)

MAHASISWA adalah seseorang yang sedang menikmati keindahan pendidikan di salah satu lembaga tinggi selama beberapa waktu yang telah ditentukan. Lembaga ini populer dengan sebutan universitas atau perguruan tinggi. Di lembaga inilah dia belajar mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah tanpa masalah, belajar menjadi orang mandiri, sabar, tawakkal, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dia miliki tanpa merasa jenuh dan bosan guna menjadi insan sejati.

Namun di balik semua itu menjadi mahasiswa tidaklah semudah seseorang yang belum terkatagorikan mahasiswa (pelajar), baik dia berada dalam pendidikan formal atau tidak. Karena tugas mahasiswa tak cuma belajar di kelas, baca buku, buat makalah, presentasi, diskusi, hadir ke seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bercorak kekampusan. Ada tugas lain yang lebih berat dan lebih menyentuh terhadap makna mahasiswa itu sendiri, yaitu sebagai agen perubah dan pengontrol sosial masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang setia mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka. Inilah yang dapat menambah nilai plus bagi dirinya sebagai mahasiswa jika harapan mereka terwujud dan menjelma menjadi kenyataan dalam kehidupan mereka, tak cuma menjadi harapan yang kandas di tengah keruhnya kehidupan.
MAHASISWA adalah seseorang yang sedang menikmati keindahan pendidikan di salah satu lembaga tinggi selama beberapa waktu yang telah ditentukan. Lembaga ini populer dengan sebutan universitas atau perguruan tinggi. Di lembaga inilah dia belajar mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah tanpa masalah, belajar menjadi orang mandiri, sabar, tawakkal, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dia miliki tanpa merasa jenuh dan bosan guna menjadi insan sejati.

Namun di balik semua itu menjadi mahasiswa tidaklah semudah seseorang yang belum terkatagorikan mahasiswa (pelajar), baik dia berada dalam pendidikan formal atau tidak. Karena tugas mahasiswa tak cuma belajar di kelas, baca buku, buat makalah, presentasi, diskusi, hadir ke seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bercorak kekampusan. Ada tugas lain yang lebih berat dan lebih menyentuh terhadap makna mahasiswa itu sendiri, yaitu sebagai agen perubah dan pengontrol sosial masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang setia mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka. Inilah yang dapat menambah nilai plus bagi dirinya sebagai mahasiswa jika harapan mereka terwujud dan menjelma menjadi kenyataan dalam kehidupan mereka, tak cuma menjadi harapan yang kandas di tengah keruhnya kehidupan.

Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan peranannya dalam kehidupan nyata agar dia tak menjadi mahasiswa gadungan yang secara hakekatnya dia pun tak mau dan tak sudi menyandangnya. Setidaknya secara garis besar ada tiga peranan penting dan mendasar bagi mahasiswa yaitu intelektual, moral dan sosial.

Peranan pertama, mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional, sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat. Kedua, mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi dan lingkungan. Sebab dia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur antara baik-buruknya tindakan, selain selalu dipantau dan dicontoh oleh masyarakat. Ketiga, mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.

Jika semua peranan penting itu terwujud menjadi nyata dalam diri mereka, maka mereka layak menyandang sebutan mahasiswa sejati bukan mahasiswa gadungan yang menurut pengamat penulis disandang kebanyakan mahasiswa sekarang. Sungguh capaian hal-hal tersebutlah yang akan menjadikan meereka berada dalam puncak kemuliaan walaupun secara dhohir mereka berada dalam kehinaan.

Berikut ini Tips menjadi mahasiswa sejati :

Definsikan ulang cita-cita. Tahun pertama kuliah ibarat titik yang menentukan. Kalau kemarin, orientasi waktu SMA kebanyakan ‘ingin kuliah jurusan X di universitas Y’. Ketika sekarang udah dapet, balik lagi, setelah ini mau jadi apa? Ke depannya mau ngapain? Fase mendefinisikan ulang cita-cita (bukan cita-cita mau jadi insinyur, tapi dengan gelar insinyur mau ngapain) ‘mikir-mikir panjang’ ke depan mau ngapain menurut saya penting banget. Karena, kalau udah dapet gambaran besar tujuan kuliah, dari sini kita bisa men-sortir kegiatan-kegiatan yang mau diambil dan menentukan prioritas.
Pandai Milih Teman Baru.Memilih teman sama artinya dengan memilih masa depan. Memilih teman sama artinya dengan memilih perilaku. Memilih teman sama artinya dengan memilih kualitas ilmu. Kita akan sulit berkembang bila sehari-hari kita bergaul dengan orang-orang malas. Kita pun akan sulit meraih kemuliaan akhlak, bila sehari-hari kita bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya. Maka, tinggi rendahnya kualitas seorang manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas orang yang menjadi temannya.
Tentukan target IP sesuai cita-cita. Ketika anda ingin kerja di perusahaan multinasional yang bergaji besar atau berharap dapet basiswa S2 untuk jadi peneliti, IP tinggi adalah harga mati. Tapi ketika niat awal adalah ingin jadi politisi dan menganggap kampus adalah tempat untuk memperluas jaringan, IP mungkin perlu secukupnya asal lulus. Jadi ketika ada orang yang bilang ‘IP itu gak penting, yang penting organisasi’. Indikator penting gak penting nya ya tergantung cita-cita ke depan.
Ikut berbagai seminar di kampus. Lumayan loh, kadang jadi kepikiran tentang apa, atau dapet ide tentang apa. Yang jelas ini nambah wawasan dan referensi. Apalagi, seminar di kampus biasanya harganya juga murah, udah dapet makan siang, sertifikat, plus seminar kit. Jadi bener-bener ga ada ruginya kok.
Eksplorasi terus cara belajar yang paling ideal. Tiap orang cara belajarnya beda-beda. Ada yang nyaman belajar sendiri, ada yang mesti belajar kelompok (cari terus juga teman-teman belajar yang paling enak). Saya sendiri masih problem banget dengan hal ini. Tapi apapun cara belajarnya, satu hal yang pasti : merhatiin dosen dan serap sebanyak mungkin di kelas. Karena materi kuliah lebih advance dan mendalam, hampir gak ada mahasiswa yang punya pemahaman utuh tentang satu materi. Cara ngerti orang pun beda-beda. Jadi, pastikan dapet materi sebanyak mungkin dari dosen.
Taun pertama jangan terlalu gegabah. Mikir-mikir ketika mau ikut kegiatan. Walaupun banyak banget hal baru yang terlihat menarik, jangan karena serba baru semuanya dicoba. Ukur kapasitas dulu, terutama masalah waktu belajar. Ini balik lagi ke prioritas, kira-kira pengen lulus dengan kayak apa? Apakah ‘IP berapa aja asal lulus yang penting gue jadi aktivis’ atau ‘yang penting IP tinggi biar dapet kerja di perusahaan besar’ atau yang di tengah-tengah?
jangan dibiasain bergadang. Bergadang sekali-sekali pasti gak bisa dihindarin (ketika tugas menumpuk, mau UAS, dll) tapi sebisa mungkin jangan dibiasain karena gak bagus untuk jangka panjang. Caranya gimana? Ya waktu di siang harinya yang dipadetin. Kurangi waktu main facebook, makan dengan lebih cepat, jalan dengan lebih cepat, serta kurangi waktu ngobrol-ngobrol yang kurang perlu. Mendisiplinkan diri sendiri, ternyata juga bukan perkara mudah.
Jangan cepat down. Terkadang, masalah yang dateng ketika kuliah itu bisa sangat ekstrim dan gak terbayangkan sebelumnya. Sesulit apapun itu, sebisa mungkin tetap positive thinking. Pkir aja bahwa kesulitan-kesulitan itu bagian dari kita yang terus berkembang seiring waktu. Kalau dapet yang seneng-seneng terus ya gak bakal maju dan ga bakal belajar dari situ. Kalau pelajarannya gak terasa susah ya buat apa toh kita mahal-mahal kuliah?
Work hard play hard. Karena emang pressure belajarnya lebih berat dibanding SMA, ketika ada waktunya untuk senang-senang ya dimanfaatkan untuk main. Tapi, masa sih udah kuliah senang-senangnya masih nongkrong-nongkrong di mal juga? Kayaknya banyak deh hal yang fun lain yang lebih produktif misalnya olahraga, jalan-jalan ke berbagai tempat unik, berpetualang ke alam, ato ikutan gabung ke berbagai komunitas di luar kampus.
biasakan olahraga. Walau terkadang bikin males dan merasa gak ada waktu, olahraga yang rutin penting banget untuk meningkatkan stamina. Biasanya nih, indikasi kalau udah lama gak olahraga itu jadi cepet ngantuk dan badan cepet capek. Jadi segimanapun juga, mesti dipaksain. Biar gak males, coba janjian olahraga bareng temen-temen atau gabung di unit olahraga sekalian

1 komentar:

  1. terima kasih atas tipnya sebagai mahasiswa sejati, semoga nanti kamu bisa menjalankannya ya amin...

    BalasHapus