Selasa, 25 Januari 2011

PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA


PERAN dan FUNGSI MAHASISWA

Secara harfiah, mahasiswa terdiri dari dua penggalan kata yaitu “maha” yang berarti tinggi dan “siswa” yang artinya orang yang menuntut ilmu. Sehingga dapat disimpulkan bahawa Mahasiswa berarti orang yang menuntut ilmu di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi apakah definisi mahasiawa hanya berhenti dan mencakup hal itu saja? Definisi mahasiswa tidak hanya terbatas pada orang yang menuntut pendidikan di Perguruan Tinggi, tapi lebih daripada itu. Menjadi seorang mahasiswa harus memiliki kesadaran menjadi mahasiswa yang ‘ada apanya‘ bukan sekedar mahasiswa yang ‘apa adanya’.
Mahasiswa sudah bukan lagi siswa yang tugasnya hanya belajar dan mengerjakan tugas-tugas saja. Mahasiswa sudah seharusnya berintegrasi dan memiliki kontribusi bagi bangsa dan negaranya serta tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri semata. Mahasiswa harus bisa menjalankan peran dan fungsi mereka sebagaimana mestinya dan peka serta peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Namun pada kenyataannya, saat ini  banyak mahasiswa yang tidak menjalankan peran dan fungsi mereka secara benar atau menyalahgunakan status mereka sebagai mahasiswa. Nah, karena banyak mahasiswa yang sudah menyimpang dari peran dan fungsi mereka secara benar, disini saya memaparkan peran dan fungsi mahasiswa untuk menentukan arah kontribusi mereka bagi Bangsa dan Negara ini, check it out!!

                   Sebagai Iron Stock
Mahasiswa sebagai “Iron Stock” makasudnya mahasiswa harus menjadi pribadi yang tidak hanya memiliki kecerdasan dan intelektual maupun kemampuan semata, tetapi juga moral yang mulia sehingga pada akhirnya dapat menjadi generasi penerus yang menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Seperti sifat besi (Iron) yang berkarat dalam jangka waktu yang lama, sehingga diperlukan penggantian dengan besi-besi baru yang lebih bagus dan kokoh Itulah sebabnya mengapa disebut dengan istilah  “Iron Stock”. Maka dapat dibuat kesimpulan bahwa mahasiswa menjadi asset dan harapan bangsa untuk menjadi pemimpin di masa depan. Golongan tua tidak dapat selamanya memimpin bangsa ini, pasti ada pergantian kekuasaan dari golongan tua ke generasi muda. Oleh karena itu, agar dapat menjadi pemimpin yang berintegrasi maka proses kaderisasi perlu dilakukan yang sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

                   Agent of Change
Secara gampang dapat diartikan mahasiswa sebagai agen perubahan. Sehingga muncul dua pertanyaan dalam benak kita. Pertanyaan pertama yaitu Kenapa perlu adanya perubahan? Perubahan sangat diperlukan untuk merubah situasi dan kondisi bangsa kita saat ini yang jauh dari kata “maju” dan “ sejahtera”. Dalam melakukan suatu perubahan kita harus mau dan mampu keluar dari zona nyaman yang selama ini ada di sekitar kita. Jadi kalau kita mau maju, sudah seharusnya kita melakukan suatu perub ahan kea rah yang lebih baik. Pertanyaan terakhir yang muncul adalah lalu kenapa harus mahasiswa yang melakukannya? Seperti yang kita tahu mahasiswa merupakan ujung tombak suatu Bangsa, sudah seharusnya mahasiswa yang telah memiliki kesadaran menjadi garda terdepan. Berdiri di barisan terdepan, dalam melakukan perubahan-perubahan ini dimana mahasiswa berperan dalam merancang, melaksanakan, dan merealisasikan setiap perubahan-perubahan yang ada menuju kearah dan kondisi yang lebih baik.

                   Social Control
Mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian, kepekaan dan berkontribusi secara nyata terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual dengan berperan aktif sesuai dengan disiplin ilmu dan latar belakang ilmu yang dimiliki masing- masing mahasiswa. Perubahan kondisi sosial masyarakat tentu akan berimbas pada perubahan bangsa. Jika kita ingin melakukan perubahan bagi Bangsa ini, terlebih dahulu kita harus  mengubah kondisi sosial masyarakat di Bangsa ini. Intinya mahasiswa diharapkan memiliki sense of belonging yang tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Jadi selain berkompetensi dalam bidang akademik, mahasiswa juga diharapakn pandai bersosialisasi dengan lingkungan maupun masyarakat sekitar.

                 Moral Force
Adalah sia-sia jika mahasiswa bangsa ini merupakan orang yang memiliki kemampuan intelektual yang bagus namun tidak bermoral. Peran dan fungsi mahasiswa sebagai moral force yaitu mahasiswa sudah seharusnya menjaga dan mematuhi nilai-nilai moral yang telah ada. Jika ia melihat terjadi penyimpangan moral di linkungan masyarakat sekitar, sudah menjadi kewajiban mahasiswa untuk meluruskan kembali dan mengubah sesuai dengan nilai-nilai moral yang ada dan berlaku. Mahasiswa yang bermoral sangat diperlukan di tengah-tengah situasi dan kondisi Bangsa ini yang semakin lama semakin menunjukkan perilaku yang tidak bermoral.

Demikian uraian singkat mengenai peran dan fungsi mahasiswa yang sebenarnya. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang akan menggantikan generasi sebelumnya ini harus mampu menjadi mahasiswa bermoral yang membawa Bangsa ini kearah perubahan yang lebih baik serta peka terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, memberikan kontribusi yang nyata bagi perubahan Bangsa ini. Hidup Mahasiswa!!!


DEWI  RUPYANTI SINAGA (3610100007)

4 komentar:

  1. Dewa PL-06
    Kamu tau tujuan dari aksi demonstrasi?
    kamu tau siapa tukang soto yang disebut oleh Bung Karno dalam pidatonya??

    BalasHapus
  2. Yayat PL08
    Contoh perubahan apa yg bisa memberikan kontribusi positif terhadap bangsanya ?

    BalasHapus
  3. Angga PL_06

    N O R M A T I F

    bisa tidak dijelaskan peran dan fungsi dirimu sebagai mahasiswa PWK ITS saat ini.... seperti yang kamu jelaskan diatas ?

    BalasHapus
  4. 1) Pada hakikatnya, tujuan dari aksi demonstrasi adalah untuk menyuarakan kepentingan yang sama secara benar dan mematuhi aturan yang sudah diteapkan. Para demonstran menggelar aksi demonstrasi untuk menunjukkan eksistensi tuntutan hati nurani mereka, biasanya bagi mereka yang merasa atau pernah mendapat ketidakadilan di lembaga penegakan hokum normatif yang ada (biasa disebut “massa murni”) . Namun pada kenyataanya dewasa ini, terdapat anyak aksi demo yang dilakukan hanya untuk kepentingan satu orang saja, sedangkan yang lainnya hanya sekedar ikut-ikut tanpa mengeri tujuan dari demo tersebut karena sudah disogok dengan sejumlah uang (biasa disebut “massa bayaran”). Mereka bangga menjadi bagian dari pendemo dan biasanya sekelompok orang ini langsung minggir jika aksi demo menjadi anarkis.


    2) Kontribusi terpenting yang harus dilakukan mahasiswa adalah belajar dan mengasah kemampuannya sebaik mungkin dalam bidang atau jurusan masing-masing. Jika hal itu dilakukan secara sungguh-sungguh, maka diharapkan ia mampu mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat dan memberi manfaat bagi orang banyak. Sebagai contoh, mahasiswa jurusan Perencanaan Wilayah Kota, disiplin ilmu pascalulus nanti dapat dimanfaatkan untuk mengupayakan proses perencanaan pengembangan kota dan kawasan, menyusun Rencana Tata Ruang Kota dan wilayah, memiliki kemampuan dalam Perencanaan Kawasan Pesisir, serta segala sesiatu yang berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota.


    3) Memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan, baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan serta memiliki peran sosial yang tercermin dalam kepekaan tinggi terhadap lingkungan dann pemikiran politik kritis terhadap pemerintahan. Dsamping itu selalu mengembangkan diri sehingga bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

    BalasHapus